Indonesia: Local homo-PP market found support to stabilize as demand comes back
Indonesia: Local homo-PP market found support to stabilize as demand comes back

PPH Raf
Pasar PP homo lokal di Indonesia dalam posisi "roller coaster" sejak pertengahan Desember 2019, naik sekitar $ 175/ton di rentang enam minggu. Tapi harga pasar berada di puncak pada 20 Januari 2020, sebelum harga spot turun ke level terendah antar tahunan pada saat laporan ini terbit, 28 Februari 2020.
Data dari CommoPlast terlihat perbandingan level puncak tersebut, spot PP homo yarn FD Indonesia, tidak termasuk PPN sudah turun sekitar $ 220/ton akibat melemahnya permintaan dan meningkatnya persediaan stok penjual dari luar negeri.
Tekanan penurunan sangat berat dan tampaknya mulai mereda saat ini karena depresiasi Rupiah Indonesia pada dolar AS membuat pembeli kembali melakukan pengisian stok kembali sebelum pasar bisa pulih membentuk pola huruf "V".
Mengikuti data mata uang pada OANDA menegaskan nilai Rupiah terdepresiasi 1,4% pada dolar AS di minggu ini, sementara dibanding minggu lalu, Rupiah melemah 3,15%.
“Kami pikir pasar sementara waktu sudah mencapai titik terendah. Penjualan cukup sehat terjadi di beberapa hari terakhir meski kami hanya mampu menaikkan harga sekitar $ 10/ton melihat situasi mata uang,” lapor trader lokal.
Beberapa pemasok lain bersikap agresif dengan menaikkan penawaran dua kali minggu ini, naik $ 25-30/ton dari awal minggu, yang dilaporkan spot PP homo yarn di lokal pada kisaran IDR 13.500.000-14.310.000/ton tidak termasuk PPN FD Indonesia.
Sementara itu, grade tertentu yang diproduksi lokal, termasuk dari Polytama dan Pertamina mungkin menjadi pasokan ketat di waktu dekat karena kedua produsen merencanakan pemeliharaan berkala pada bulan Maret.
“Kami melanjutkan pengadaan pembelian tambahan minggu ini. Mata uang lokal mungkin terus melemah di beberapa hari datang, yang berarti pemasok bisa menaikkan penawaran dalam jumlah banyak. Permintaan produk akhir masih sepi saat ini,” tambah manufaktur karung.
Kenaikan bertahap di penawaran spot lokal mungkin tidak mendukung penjual internasional mengimplementasikan kenaikan banyak di waktu dekat, kata pemain Indonesia, mengikuti fakta harga USD membuat lebih mahal membeli kargo impor.
“Kami sangat berhati-hati. Dampak wabah COVID-19 pada ekonomi global bisa sangat parah di saat pasokan stok baru menjamur. Tekanannya agak kuat,” tambah pembeli lain.