![]() |
Chinese players: Local homo-PP yarn gains advantage over importsChinese players: Local homo-PP yarn gains advantage over imports |
|
Pasar impor dan lokal PP homo yarn di China telah bergerak kearah yang berlawanan sejak awal bulan sampai minggu ini, perbedaan harga antara dua pasar telah mendekati kurang dari $20/ton, pada level terendah sejak awal September 2018.
Permintaan sepi dan stok membengkak di gudang pada pasar lokal membuat tren harga turun di tiga minggu terakhir. Sumber berkomentar tren ini tidak akan membaik dalam waktu dekat karena pembeli memutuskan untuk menunggu tarif PPN baru berlaku.
“Pembeli tidak ingin membeli dalam jumlah besar. Tekanan stok akan meningkat jika tren ini terus berlanjut,” kata seorang trader. Maka beberapa penjual mengumumkan mulai 25 Maret 2019, semua pemesanan baru akan mengikuti tarif PPN baru sebesar 13% dengan harapan memperlancar penjualan menjelang festival Tomb Sweeping.
Sebaliknya, importir menunjukan sedikit keraguan menaikkan harga karena stok yang terbatas. Beberapa masalah produksi di Timur Tengah dan Asia Tenggara ikut memperparah pasokan dan terlihat penjual lebih berminat pada pasar India, dimana pembeli menerima harga lebih tinggi demi memenuhi kebutuhan produksi.
Tidak dapat dihindari bila pembeli China memilih membeli dari pasar lokal karena perbedaan harga yang tipis dengan impor. “Jika kita menghitung bea cukai dan bea impor, kargo lokal menjadi lebih murah daripada impor,” kata manufaktur.
Pasar impor mungkin akan sedikit naik bila harga lokal naik banyak, kata sumber. Saat ini impor PP homo yarn mencapai $1080-1150/ton CFR China, hanya sedikit transaksi terjadi pada range harga paling bawah.
Pasar berspekulasi tentang permintaan lokal yang akan membaik di bulan April, menyusul penurunan 3% dalam tarif PPN yang berlaku pada 1 April 2019. “Pembeli mungkin akan aktif berbelanja setelah Festival Tomb Sweeping untuk mempersiapkan musim manufaktur,“ kata seorang trader lokal. Namun dibawah itu ada ketidakpastian dalam perbincangan perang dagang China dan USA.
Pada tanggal 20 Maret 2019, para pejabat AS mengatakan negara itu berharap untuk menahan tariff barang-barang China untuk periode waktu substansial, bahkan setelah kesepakatan tercapai, menurut laporan Wall Street Journal. Banyak perusahaan berorientasi ekspor di China sudah mengincar.
Country
China